Wagub Kaltim Apresiasi Inovasi CSR PT KPC, Sumber Air Bersih dari Void Tambang Jadi Role Model

Nety     15x     Berita

Wakil Gubernur Kalimantan Timur H Seno Aji mengapresiasi program corporate social responsibility (CSR) dan pemberdayaan masyarakat yang dijalankan PT Kaltim Prima Coal (KPC), khususnya dalam penyediaan sumber air bersih berbasis pemanfaatan void tambang di Kabupaten Kutai Timur.

“Program CSR dan pemberdayaan masyarakat PT KPC saya lihat sudah sangat bagus. Salah satunya penyediaan air bersih untuk masyarakat Kutai Timur,” ungkap Wagub Seno Aji usai melakukan kunjungan kerja dan berdiskusi dengan manajemen PT KPC di Tanjung Bara, Kutai Timur, Kamis (10/7/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Wagub Seno didampingi Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kaltim Fitriansyah, serta Tim Peneliti dari Universitas Mulawarman yang diketuai Prof Dr Marlon Ivanhoe Aipassa. Mereka diterima langsung oleh Chief Operating Officer PT KPC Hendro Ichwanto, bersama GM External Sustainability and Affairs Division Wawan Setiawan.

Menurut Seno Aji, PT KPC telah mengelola void bekas tambang dengan sangat baik. Lubang bekas tambang diolah hingga layak menjadi sumber baku air bersih, yang saat ini telah dimanfaatkan oleh sekitar 80 persen warga di Sangatta dan akan diperluas hingga Rantau Pulung.

“Ini sangat positif dan bisa menjadi role model bagi perusahaan tambang lainnya. Tidak hanya mereklamasi lahan pascatambang, tetapi memanfaatkannya secara produktif untuk kebutuhan masyarakat,” tegas Seno Aji.

Ia menambahkan, inisiatif ini akan menjadi salah satu masukan penting kepada kementerian terkait, sebagai bukti bahwa pemanfaatan void tambang dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam penyediaan air bersih di daerah terdampak tambang.

Kunjungan ini sekaligus merupakan bagian dari kegiatan pendampingan Wagub Seno terhadap riset kolaboratif antara Brida Kaltim dan Universitas Mulawarman.

Riset tersebut fokus pada kajian strategi pengelolaan lingkungan dan sosial di perusahaan tambang batu bara, dengan tiga lokasi utama: PT Kideco Jaya Agung, PT Indominco Mandiri, dan PT Kaltim Prima Coal.

Kepala Brida Kaltim, Fitriansyah menyatakan bahwa riset-riset yang dilakukan lembaganya selalu melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi, swasta, dan asosiasi, khususnya terkait isu-isu strategis seperti pengelolaan lingkungan hidup.

“Apalagi Kaltim masih menghadapi tantangan serius dalam hal kualitas lingkungan, terutama pada sektor air yang masih di bawah harapan,” jelas Fitriansyah.

Sementara itu, COO PT KPC, Hendro Ichwanto menyambut baik kegiatan riset tersebut dan menyatakan harapannya agar upaya yang dilakukan PT KPC dalam aspek lingkungan dan sosial dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.

“Jika ada masukan dari tim peneliti, ini akan menjadi koreksi bagi PT KPC untuk memperbaiki atas hal-hal yang sudah kami lakukan,” tutup Hendro. (gie/yans/adpimprovkaltim)

Bagikan Postingan ini :
26