JAKARTA-Penyelenggaraan MTQ Nasional XXX tahun 2024, menjadi momen bersejarah bagi Provinsi Kaltim, tidak hanya sukses sebagai tuan rumah, penyelenggaraannya pun diapresiasi sebagai yang terbaik sepanjang sejarah penyelenggaraan MTQ Tingkat Nasional, bahkan lebih dari itu Kaltim juga berhasil menyabet predikat juara umum dan keberhasilan yang diraih tersebut tentu tidak terlepas peran dan dukungan LPTQ Kaltim. Untuk mengetahui kunci dibalik kesuksesan MTQ ke XXX lalu, host Egiet Hapsah melakukan “Bincang Kita” di Kompas TV dengan Sekda Sri Wahyuni yang juga Ketua LPTQ Kaltim.
Sekda Sri Wahyuni menjelaskan baru saja mengikuti talkshow Bincang Kita di program Kompas TV, terkait pembinaan LPTQ Kaltim terhadap qari dan qariah Kaltim baik yang sekarang maupun yang akan datang.
"Jadi saya sampaikan terima kasih diberi kesempatan talkshow di program Bincang Kita di Kompas TV, dengan harapan dapat disaksikan oleh teman-teman LPTQ kabupaten kota maupun nasional. Dan ini menjadi penyemangat bagi kita untuk memberikan dukungan penuh kepada LPTQ dalam pembinaan qari qariah," jelas Sri Wahyuni usai melakukan talkshow Bincang Kita, di Studio Kompas TV, Palmerah Selatan, Jakarta Barat. Sabtu, 23 Agustus 2025.
Menurut Sekda Sri pembinaan qari dan qariah memerlukan sumber pendanaan, memerlukan SDM yang baik, memerlukan pelatih, dan perhatian yang sungguh-sungguh dari pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pembinaan terhadap qari qariah.
"Kita berharap LPTQ bukan hanya lembaga sebagai penyelenggara MTQ, tetapi juga bisa kerja sama dengan para pihak untuk membumikan Al-Qur’an lewat tafsir, kajian tafsir di majelis-majelis maupun dalam pembelajaran pengajian Al-Qur’an,” jelas Sri.
"Selain itu, juga kita dorong semakin banyak tumbuh rumah tahfiz, dan kalau ini dilakukan dan dikembangkan, maka nanti proses MTQ itu akan semakin beragam, semakin kompetitif dan kita mendapatkan hasil yang baik dengan pelatih nasional yang tepat," ujarnya.
Setelah meraih predikat juara umum MTQ Nasional XXX, lanjut Sri Wahyuni maka hal itu wajib dipertahankan dengan malakukan TC (training center) setiap tahunnya secara terus menerus kepada qari dan qariah dengan strategi yang berbeda setiap tahunnya.
"Kita juga sudah punya pelatih nasional, yang bisa juga memetakan bagaimana strategi kekuatan Kaltim di mana, karena kalau sudah juara 1, maka qari dan qariah tidak boleh lagi ikut cabang yang sama, sehingga kita harus mencari penggantinya, atau qari tersebut bisa didorong untuk mengikuti cabang lain," terangnya.
Terkait dengan tawaran Kementerian Agama agar Provinsi Kaltim menjadi tuan rumah penyelenggara MTQ Internasional tahun 2026, Sekda Sri menjelaskan memang ada menawarkan hal tersebut, nanti akan dilaporkan kepada Gubernur Kaltim.
"Insyaallah, kalau di perubahan tahun depan kita siap, namun hal itu akan kita laporkan dulu kepada pak Gubernur Kaltim," tutup Sri Wahyuni.(mar/her/adpimprovkaltim)