Malam Minggu di Kampung Merabu, Gubernur Harum Teken Deklarasi Geopark Sangkulirang Mangkalihat

---

Hari kedua kunjungan kerja (kunker) Gubernur Kaltim Dr H Rudy Mas'ud (Harum) diakhiri di Kampung Merabu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Sabtu, 6 September 2025.

Gubernur Harum hadir untuk menandatangani Deklarasi Geopark Sangkulirang Mangkalihat, kawasan karst yang berada di Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Berau.

Kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat saat ini sedang diusulkan menjadi Aspiring Geopark (Taman Bumi) Sangkulirang Mangkalihat. Kawasan karst ini memiliki keragaman dan nilai warisan bumi yang tinggi tersebar di setiap ekosistemnya. Keragaman ini akan menjadi modal untuk meningkatkan daya tarik wisatawan dan ilmuwan dibandingkan geopark-geopark lainnya.

"Kami sangat mendukung Geopark Sangkulirang Mangkalihat. Terutama untuk pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata," kata Gubernur Harum usai menandatangani Deklarasi Geopark Sangkulirang Mangkalihat di Balai Adat Kampung Merabu, Sabtu malam atau malam Minggu.

Geopark Sangkulirang Mangkalihat dengan beragam keanekaragaman warisan geologi dan destinasinya, menurut Gubernur Harum bukan lagi hanya menjadi pariwisata bertaraf regional dan nasional, tapi internasional. Antara lain Gua Beloyot yang menyimpan beragam artefak berusia sekitar 4.000 tahun. Ada pula Danau Nyadeng, Puncak Ketepu dan masih banyak lagi yang lainnya.

Gubernur Harum mengungkapkan dirinya sudah berkomunikasi dengan Menteri Pariwisata yang rencananya akan segera berkunjung ke Kampung Merabu.

Sementara dalam upaya mendukung kampanye Geopark Sangkulirang Mangkalihat, Pemprov Kaltim akan segera membangun infrastruktur jalan dan jembatan menuju kampung berluas 22.118 hektare tersebut.

Gubernur Harum mengaku sangat berbahagia bisa datang langsung ke Kampung Merbabu. Dari sini ia bisa melihat langsung bagaimana potensi besar pariwisata Kaltim belum mendapat dukungan yang sepadan dengan potensi besarnya.

"Saya tidak bisa bayangkan kalau Menteri Pariwisata datang ke sini, tapi tidak ada jalannya," kata Gubernur.

"Tolong Pak Kadis PUPR jalan dan jembatannya segera diperbaiki," imbuhnya.

Dimana pun, pariwisata memerlukan akses infrastruktur jalan yang bagus.

"Tahun depan saya akan ke sini lagi untuk memastikan jalan ke Kampung Merabu sudah bagus," janjinya.

Gubernur minta agar OPD terkait berkolaborasi untuk membantu Kampung Merabu. Misal Dinas Pariwisata bersinergi dengan Dinas Pekerjaan Umum. Termasuk kerja sama dengan kabupaten dan kota.

"Saya minta Dinas Pariwisata ketinting bisa dikirim ke Danau Nyadeng," pesan Gubernur.

Pesan juga disampaikan kepada Dinas Kominfo. Khususnya untuk penanganan sinyal yang lemah di kawasan itu dan kerja sama dengan para provider.

"Geopark kalau tidak ada listrik dan tidak ada sinyalnya kan tidak bagus," tandasnya.

Gubernur Harum juga mengajak Anggota DPRD Kaltim dari daerah pemilihan Berau, Kutai Timur dan Bontang yang hadir dalam kunjungan kerja ini untuk mengarahkan pokir mereka ke Kampung Merbabu. Investasi untuk pembangunan home stay dan penginapan akan diarahkan ke Kampung Merabu.

Pemprov Kaltim sangat mendukung dan mendorong peningkatan UMKM dan ekowisata

"Geopark Sangkulirang Mangkalihat akan menjadi kebanggaan Kaltim dan Indonesia," bangga Gubernur Harum.

Kepala Kampung Merabu Asrani mengaku sangat bangga karena Gubernur Harum bisa hadir ke Merabu.

"Kami sangat bangga bisa berinteraksi langsung dengan pimpinan tertinggi Provinsi Kalimantan Timur.. Terima kasih Pak Gubernur sudah berkenan hadir di Kampung Merabu," kata Asrani.

Kunker diikuti Anggota DPR RI Hj Sarifah Suraidah Harum, Sekda Sri Wahyuni, Anggota DPRD Kaltim Dapil Berau, Kutai Timur dan Bontang serta para kepala OPD Pemprov Kaltim dan pimpinan perusda Pemprov Kaltim.

Dari Kampung Merabu, Gubernur Harum dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Tanjung Redeb dan tiba sekitar pukul 2 dini hari, Minggu 7 September 2025. Rombongan berangkat dari Sangatta, Kutai Timur Sabtu pagi hari. Meninjau IPAL dan void di areal KPC, mengecek kondisi jalan Sangatta - Bengalon dan berkunjung ke lahan sawit PT Sinar Mas di Muara Wahau. (sul/yans/adpimprovkaltim)