Kunjungan Kehormatan Kedutaan Besar RI untuk Brunei Darussalam, Gubernur Harum : Kaltim Sangat Terbuka untuk Investasi

Nety     26x     Berita

SAMARINDA - Gubernur Kalimantan Timur Dr H Rudy Mas'ud (Harum) menerima kunjungan kehormatan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Brunei Darussalam bersama 26 pelaku bisnis asal Bandar Seri Begawan di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Kamis 24 Juli 2025.

Hadir Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni serta Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ujang Rachmat turut mendampingi Gubernur Harum menerima kunjungan kehormatan Dubes RI untuk Brunei Darussalam Prof Dr Achmad Ubaedillah bersama pimpinan dan anggota Indonesia Business Chamber (IBC) di Brunei Darussalam.

Gubernur Harum merasa terhormat dan bahagia karena Kalimantan Timur menjadi tuan rumah dari agenda strategis untuk mempererat hubungan dagang dan investasi antara Kalimantan Timur, Indonesia dan Brunei Darussalam.

"Welcome to Kalimantan Timur. The gateway to Nusantara, the future of Indonesia," kata Gubernur Harum.

Kalimantan Timur dengan iklim politik dan sosial yang stabil, tingkat toleransi masyarakat yang tinggi, serta kekayaan sumber daya alam yang sangat besar berlimpah.

Sehingga paling strategis Kalimantan Timur ditetapkan sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN), sebuah keputusan historis dan monumental mengubah wajah pembangunan Indonesia ke depan.

Kalimantan Timur diposisikan sebagai superhub ekonomi nusantara yang mengintegrasikan peran IKN dengan kota-kota mitra di sekitar didukung posisi strategis wilayah yang berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.

"Peluang ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pusat logistik dan perdagangan internasional," tegas Harum.

Bahkan Kaltim terus menunjukkan tren positif dalam realisasi investasi dan terjadi peningkatan investasi penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Tiongkok, Korea Selatan, serta Mauritius dan Spanyol telah menjadi mitra utama investasi di Kaltim.

"Sektor primadona adalah industri kimia dasar dan farmasi, pertambangan, tanaman pangan dan industri makanan, Industri logam dasar, transportasi dan logistik," urai Harum.

Selain itu, potensi hilirisasi terbuka luas diberbagai kabupaten dan kota, tersedia bahan baku seperti sawit, pisang, karet, rumput laut, kakao, durian, ikan, sapi, dan pasir kuarsa yang sangat menjanjikan untuk pengembangan industri bernilai tambah tinggi.

Dalam semangat kolaborasi dan kemitraan, Gubernur Harum mengajak para investor dan pelaku usaha Brunei Darussalam untuk menjajaki peluang strategis di Kaltim.

"Kami terbuka untuk kerja sama dalam sektor infrastruktur dan energi, industri pertanian dan perikanan, logistik dan pergudangan, ekowisata dan properti, pendidikan dan pengembangan SDM, serta teknologi hijau dan keberlanjutan lingkungan," pungkas Harum.

Dubes RI untuk Brunei Darussalam Prof Dr Achmad Ubaedillah mengatakan kunjungan dalam rangkaian membuka peluang kerjasama antara pelaku usaha Brunei Darussalam dengan Indonesia, khususnya Kalimantan Timur.

"Sejak Februari lalu, sudah ada pesawat yang direct flight dari Bandar Sri Begawan ke Balikpapan dengan jarak tempuh 1,2 jam. Dulu pernah ada, tapi sekarang dibuka kembali dan masyarakat Brunei senang sekali Pak Gubernur," ungkapnya.

Dalam kunjungan kali ini, para pebisnis Brunei Darussalam akan melakukan pertemuan dengan pebisnis Benua Etam Kaltim dalam forum bisnis di Kota Samarinda.

"Kami juga yakin pertemuan hari ini sebuah awal dari hubungan yang lebih kuat seluruh mitra bisnis dari Brunei Darussalam dan Indonesia, terkhusus Kaltim," ucapnya.

Tampak Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Bandar Sri Begawan Timbul Situmorang, Kadis DPMPTSP Fahmi Prima Laksana, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Baihaqi, Kabid Perdagangan Dinas Perindagkop UKM, Kadin Kaltim dan Kadin Kota Samarinda.(yans/ky/adpimprovkaltim)

Bagikan Postingan ini :
26