Jambore dan Apel Siaga Dalkarhutla Kaltim 2025, Gubernur Harum : Status Siaga, Tangani Secara Taktis dan Tuntas

Nety     129x     Berita

SAMARINDA - Gubernur Kalimantan Timur Dr H Rudy Mas'ud (Harum) menghadiri Jambore Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2025 di Kebun Raya Universitas Mulawarman Samarinda, Jalan Poros Samarinda - Bontang Km.12, Rabu 6 Agustus 2025.

Jambore dan apel siaga digagas Kementerian Kehutanan dihadiri Wakil Menteri (Wamen) Kehutanan RI dr H Sulaiman Umar Sidiq, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Anggara Sitompul, Sekjen/Dirjen/Irjen dan para deputi Kementerian Kehutanan, serta pimpinan perusahaan dan perguruan tinggi.

Jambora dan apel siaga diikuti unsur TNI-Polri, Komcad, pemerintah daerah, perusahaan, mahasiswa dan pelajar, dihadiri jajaran Forkopimda Kaltim dan perwakilan kepala daerah se Kaltim.

Jambore Dalkarhutla menurut Gubernur Harum bukan sekedar ajang berkumpul dan silaturahmi para pejuang penyelamat lingkungan dari karhutla.

"Tapi ini adalah panggilan jiwa untuk menjaga dan menyelamatkan bumi," kata Harum.

Terlebih upaya menyelamatkan hutan dan lahan lanjut Harum, sudah menjadi komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim menyelamatkan kehidupan.

"Tidak hanya kehidupan kita sekarang ini, tetapi generasi mendatang. Kehidupan anak cucu kita selanjutnya," ungkap Harum.

Semua elemen dan komponen bangsa harap Harum, harus bergerak bersama mencegah terjadinya bencana ekologis, seperti karhutla yang mengancam saat ini.

"Perlu komitmen bersama, bergerak bersama, bekerja cepat dan terencana, taktis dan tuntas menggendalikan karhutla di Kaltim," harap Harum.

Wamenhut Sulaiman Umar Sidiq mengatakan jambore dan apel siaga ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kesadaran semua pihak terhadap ancaman karhutla, terutama di musim kemarau.

"Curah hujan pada Agustus hingga September diprediksi berada pada kategori rendah hingga menengah, termasuk di wilayah Kaltim," ungkapnya.

Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, musim kemarau tahun ini diklasifikasikan sebagai kemarau basah, meskipun terjadi kenaikan suhu di wilayah Indonesia sebesar 0,3 hingga 0,6 derajat celsius.

"Sepanjang Januari hingga 5 Agustus 2025, sebanyak 66 titik panas (hotspot) terdeteksi di Kalimantan Timur," sebutnya.

Wamenhut menyebutkan operasi pemadaman telah dilakukan sebanyak 63 kali dan berdasarkan citra satelit hingga Mei lalu, luas area terdampak karhutla di Kaltim tercatat 331,96 hektar.

Secara nasional, diakui Wamenhut, beberapa daerah seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengan dan Kalimantan Selatan sudah menerapkan status darurat.

"Sementara Kaltim masih status siaga. Namun tetap kita tingkatkan kewaspadaan guna meminimalisir karhutla," bebernya.

Ajang Jambore Dalkarhutla tambahnya, sudah menjadi kampanye publik tentang pentingnya peran generasi muda dalam menjaga lingkungan bebas asap.

"Disini kita libatkan para pemuda, pelajar dan mahasiswa serta komunitas untuk edukasi terharap penyelamatan hutan dan lahan dari kebakaran," tutupnya.

Pembukaan Jambore Dalkarhutla bertema Bersatu untuk Kalimantan Timur Bebas Asap digelar 6 - 8 Agustus 2025 ditandai dengan penyematan tanda peserta, diawali pemeriksaan peserta apel siaga Jambore Dalkarhutla Kaltim 2025.

Dikesempatan ini, Wamenhut Sulaiman Umar bersama Gubernur Harum melakukan penanaman pohon, sekaligus peninjauan fasilitas/sarana Dalkarhutla.(yans/ky/adpimprovkaltim)

Bagikan Postingan ini :
26