Gubernur Harum Tinjau Kesiapan PSU Pilkada Mahulu

Nety     52x     Berita

Gubernur Kalimantan Timur, Dr H Rudy Mas'ud (Harum), bersama Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, Wakil Ketua DPRD Kaltim Ekti Imanuel, Bupati Mahakam Hulu Dr Bonifasius Belawan Geh dan Perwakilan KPU Pusat Iffa Rosita, melakukan serangkaian peninjauan kesiapan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kamis (22/5/2025).

Rombongan memulai peninjauan di TPS 02 dan TPS 08 hingga posko keamanan serta berdialog dengan Ketua KPU Mahakam Hulu, petugas KPPS dan warga sekitar untuk mendengarkan langsung kesiapan dan harapan masyarakat terkait PSU ini. Kunjungan ini dilakukan guna memastikan seluruh tahapan PSU berjalan sesuai aturan, tepat waktu, dan dalam kondisi aman serta tertib.

"PSU ini bukan suatu kegagalan tapi merupakan bagian penguatan proses demokrasi berkaitan dengan pilkada ulang yang ada di Kabupaten Mahakam Ulu ini" ucap Gubernur Harum.

Gubernur Harum juga menegaskan bahwa kegiatan ini untuk melaksanakan kontrol bahwa tanggal 24 mei 2025 Kabupaten Mahulu benar benar sudah siap melaksanakan PSU ini.

Gubernur juga berpesan kepada jajaran KPU Mahakam Ulu pada pendsitribusian kebutuhan logistik ke TPS-TPS di wilayah pedalaman dan perbatasan. Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada kendala teknis yang menghambat partisipasi masyarakat dalam menyalurkan hak pilihnya.

“Mahulu adalah wilayah perbatasan yang memiliki tantangan geografis tersendiri, tapi saya lihat semangat petugas sangat tinggi. Kita semua harus pastikan tidak ada suara rakyat yang terhambat karena masalah teknis,” tambahnya.

PSU Pilkada Mahulu digelar sebagai tindak lanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi, yang memerintahkan pemungutan suara ulang di beberapa wilayah terkait temuan pelanggaran administratif dalam pilkada sebelumnya.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen mendukung penuh kelancaran dan keberhasilan PSU sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas demokrasi di Benua Etam, khususnya di Mahulu sebagai daerah strategis di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia. (agna/her/adpimprovkaltim)

Bagikan Postingan ini :
26