Buka Dialog Serantau Borneo Kalimantan 2025, Wagub Seno: DSBK Jembatan Peradaban Melintasi Tiga Negara Serumpun

Nety     59x     Berita

SAMARINDA-Dengan di tandai pemukulan gendang secara bersama-sama, Wakil Gubernur Kalimantan Timur H Seno Aji, resmi membuka Dialog Serantau Borneo Kalimantan (DSBK) XVI tahun 2025, yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim dan Dewan Kesenian Daerah Kaltim, di Ballroom Mahakam Hotel Harris Samarinda, Selasa 17 Juni 2025.

Mengawali sambutannya, Wagub Seno Aji menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Provinsi Kalimantan Timur dan khususnya Kota Samarinda, sebagai tuan rumah penyelenggara DSBK XVI tahun 2025.

"Kegiatan forum ini, merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi kami untuk menyambut para peserta dari berbagai penjuru Borneo dan Nusantara," kata Wagub Seno Aji.

Menurut Seno Aji DSBK bukan sekadar forum sastra, tetapi merupakan jembatan peradaban yang melintasi tiga negara serumpun, Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Dan menyatukan kembali warisan leluhur yang telah berabad-abad menjadi roh kehidupan masyarakat di Pulau Kalimantan.

"Dengan tema sastra memperkaya jiwa dan sastra memperkasa bangsa. Saya mengajak semua seniman tidak hanya memandang sastra dari sisi keindahan semata, tetapi juga dari sisi fungsinya yang mendidik membentuk karakter, dan menyalakan semangat kebaikan," pesan Seno Aji.

Mantan legislator Karang Paci itu menambahkan, dalam falsafah melayu, keindahan tak pernah dilepaskan dari makna.

"Maka dari itu, dialog hari ini dan ke depan akan menjadi ladang subur untuk mempertegas posisi sastra sebagai kekuatan budaya yang tidak hanya menghibur, tapi juga mencerahkan," tandasnya.

Wagub Seno yakin dan percaya, dalam diskusi dan pemaparan DSBK, nanti akan muncul berbagai gagasan penting tentang bagaimana memperkuat posisi sastra melayu di era modern.

"Oleh karena itu, kita harapkan sastra tetap berakar pada nilai-nilai luhur, namun juga berani menyapa zaman," tegasnya.

Di tengah derasnya arus digital dan informasi global, lanjut Seno, sastra memiliki tugas besar untuk tetap menjaga identitas menanamkan nilai-nilai lokal yang mendidik, dan menyampaikan pesan moral yang membumi.

"Di sinilah pentingnya keberlanjutan DSBK sebagai ruang temu, ruang bertukar ide, dan ruang menyusun arah pemajuan budaya kita bersama di Borneo," imbuhnya.

Wagub Seno juga mengapresiasi seluruh agenda kegiatan DSBK kali ini, mulai dari dialog, muhibah budaya ke Tenggarong, parade sastra, wisata kapal, hingga penyusunan rekomendasi tematik dan penunjukkan tuan rumah DSBK berikutnya.

"Ini menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak berhenti pada wacana, tapi juga menyentuh akar budaya masyarakat dan melibatkan interaksi lintas komunitas," tandasnya lagi.

Wagub Seno juga berharap dari kegiatan ini akan lahir semangat baru, tidak hanya untuk memperkuat sastra tetapi juga untuk memperkuat ikatan persaudaraan dan kerja sama budaya antar negara serumpun.

"Melalui forum ini, mari kita teguhkan kembali komitmen untuk merawat jati diri budaya kita, menjaga bahasa dan sastra sebagai penopang identitas, merancang masa depan sastra melayu di Borneo yang lebih cerah, inklusif, dan bermartabat," pesan Wagub Seno Aji.

Tampak hadir Anggota Komisi X DPR RI, Hj Hetifah Sjaifudian. Anggota DPRD Kaltim Syarkowi, Presiden Gapena Malaysia, Datuk Zainal Abidin Burhan, pimpinan dan anggota Asterawani Brunai Darussalam, Persatuan Penulis Utara Sarawak, Persatuan Karyawan Sastera Sarawak, Badan Bahasa dan Sastera Sabah, Persatuan Penulis Wilayah Persekutuan Labuan, Ikatan Penulis Sabah, Ketua Dewan Kesenian Daerah Kaltim Syafril Teha Noer, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah Kaltim, Perwakilan Dewan Kesenian Jakarta, serta undangan lainnya.(mar/her/adpimprovkaltim)

Bagikan Postingan ini :
26